Kita terperangkap dalam
zona kehidupan yang nyaman, hanya terpaku pada hal itu – itu saja, kita
stagnan, jalan di tempat, waktu kita telah habis untuk
menjalani hidup yang serba terprogram, tanpa ada sebuah upaya untuk keluar dari
zona yang kita jalani selama ini. Diri kita telah tersistem, dan . yang lebih
parah adalah kita tidak melakukan upaya untuk keluar dari sistem itu, tanpa
kita sadari waktu berlalu begitu saja tanpa adanya totalitas untuk
mengembangkan diri kearah yang lebih baik lagi. Kita bagaikan robot yang telah
teradopsi oleh sebuah sistem yang telah paten, segala tindakan serta langkah
kita terbatas, sedikit sekali peluang untuk bisa bersinergi dengan waktu yang
ada, sistem yang ada membelengu pikiran kita untuk jauh berfikir bagaimana kita
bisa berkembang.
Semua pasti setuju jika
kebebasan merupakan arah sekaligus ruang untuk dapat mencapai tingkat kehidupan
yang di dambakan setiap orang, kebebasan memberi ruang bagi pemikiran untuk
lebih leluasa memprogram ulang atas kendali diri kita pribadi, sayangnya kadang
kita tak memiliki kebebasan tersebut, kalaupun ada kebanyakan kebebasan itu
hanya sebuah nama yang tak terlewati dengan langkah – langkah konkrit menuju pengejawantahan
totalitas diri yang sesungguhnya. Mungkin tak
berlebihan jika kita menilai diri sebagai insan yang telah ‘mati rasa’ menerima
setiap perlakuan dan takut untuk keluar dai zona yang tanpa kita sadari
mengikis habis kebebasan dan ruang dimensi masa depan kita, hidup seakan telah
tergadaikan hanya untuk mencari sesuap nasi, sebatas rasa ingin sedikit
dihargai dan sedikit menggugurkan kewajiban atas apa yang telah menjadi
tanggung jawab kita.
Harus kita akui, bahwa
efektifitas hidup kita harus di evaluasi, mendeskriditkan diri adalah cara
sukses untuk menebas urat keyakinan dalam merancang serta mengadopsi sebuah
sistem yang dapat memberikan ruang dalam langkah hidup menuju kebebasan yang sesungguhnya. Berusaha
menghidupkan rasa yang kadang meredup oleh pencarian jati diri yang kadang melewati
jalan terjal yang membuat langkah kita terhenti, walaupun kita dipastikan tak
dapat mengedalikan keadaan yang sering memaksa kita untuk berjibaku untuk
keluar dari angkuhnya kehidupan tetapi kita masih punya kebebasan untuk mengendalikan hidup kita agar
sejalan atau setidaknya mengembalikan mimpi kita kearah
yang sebelumnya telah kita rangkai dalam
bingkai esok yang lebih baik.
Apapun
yang telah terjadi dalam hidup kita saat ini, entah baik ataupun buruk, kendali
hidup ada di tangan kita sendiri. Satu langkah yang kita lakukan menentukan
perjalanan kita ke depan. kita mempunyai kendali atas kehidupan kita, jika
selama ini kita terpenjara dan waktu kita telah habis untuk hal-hal yang tak
membuat kita bisa berkembang lagi,saatnya kita berani untuk tegas dengan diri
kita, yaitu dengan merubah mindset kita, dan memprogram ulang system pemikiran
kita serta di install kembali dengan pemikiran-pemikiran yang jauh lebih
produktif agar kita bisa memahami serta larut dalam hidup yang penuh arti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar