Explore

Sabtu, 04 Agustus 2012

Introspeksi



Kehidupan mengandung permasalahan yang beragam, sesuatu yang tak kita inginkan terkadang mengharuskan kita untuk melaluinya. Menyalahkan lingkungan sekitar, keluarga bahkan diri sendiri menjadi bagian diri kita untuk alasan pembenaran dalam segala hal, yang tak sejalan dengan pemikiran kita menjadikan kita enggan untuk introspeksi ke arah yang semestinya kita lakukan. Kita sering menganggap apa yang telah kita lakukan sempurna dimata kita tanpa menganalisa lebih jauh telah sejalankah apa yang seharusnya kita lakukan, sehingga tak ada lagi sesuatu hal yang perlu kita perbaiki. Terkadang keegoisan menjadi tameng untuk menutupi ketidaksempurnaan perilaku kita yang menjadikan kita sangat angkuh sehingga kita pandai untuk berpura – pura padahal jelas – jelas kita mendustai diri kita sendiri.

Introspeksi menjadi jalan menuju kesempurnaan, menjadi bagian dari terciptanya sebuah kehidupan yang bermakna sehingga akan menuntun langkah kita menuju sebuah kedamaian hati serta pikiran yang akan mengantarkan kualitas hidup kita pada kehidupan yang bernilai, bermartabat dan yang lebih penting lagi berguna bagi orang lain. jiwa yang lapang akan memancarkan sejuta keindahan kalbu, beningnya hati menjadi pondasi akan kualitas jati diri manusia yang utuh, berdedikasi bagi lingkungan dan kehidupan yang utuh.s
Egois tanda bahwa kita tidak mampu, penyakit yang seharusnya kita hilangkan dari keseharian kita jika pribadi kita menginginkan kehidupan yang berkualitas. Ambillah waktu kita sejenak untuk berfikir dan evaluasi diri agar kita mendapatkan pencerahan dan ruang dalam menatap masa depan, jangan biarkan kebiasaan – kebiasaan buruk menjadi penghias langkah kita, yang diperlukan dalam kehidupan adalah berjalan di atas standar kehidupan yang harmonis, proporsional serta berorientasi pada hal – hal yang dapat mencerahkan serta berguna bagi orang selain kembali kepada kodrat dan porsi kita sebagai manusia biasa.
Walaupun manusia terlahir dengan punya dasar sifat egois tetapi pilihan untuk menghadirkan suasana kehidupan yang dinamis tetap ada dalam diri kita. sebelum kita minta di hargai oleh orang lain maka hal yang harus kita lakukan yaitu dengan cara terlebih dahulu menghargainya, maka benar kata pepatah bahwa ‘apa yang kita tanam itulah yang kita tuai’.maka janganlah kita heran bahwa terkadang perlakuan orang lain terhadap diri kita tak sejalan dengan harapan kita karena itu adalah refleksi dari sikap kita sendiri yang sering menjadikan diri kita standar terbaik untuk sesuatu hal yang kita lakukan tanpa berpihak pada perasaan dan standar sikap kepada orang lain. menjadikan orang lain sebagai standar sikap kepadanya adalah salah satu bentuk introspeksi diri untuk menghilangkan sikap egois yang ada dalam diri kita. 

Introspeksi jalan untuk tumbuh menjadi pribadi yang syarat dengan kemampuan untuk menghargai diri kita sendiri. Memang tak mudah untuk mengilangkan sikap egois ataupun sikap – sikap lain yang menghambat pertumbuhan pribadi kita, semuanya perlu waktu. Dan belajar ikhlas serta rajin introspeksi diri sangat berguna untuk kehidupan kita menjadi lebih baik.


~Semoga Bermanfaat~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar