Waktu itu kejam, tak mau menunggu kita, tak sedikitpun bisa
memberi kesempatan setelah ia berlalu, hari ini adalah hari ini, besok sudah
menjadi dunia baru yang menunggu untuk kita sambut dengan penuh semangat dan
motivasi membara. Banyak sekali kita diingatkan atas nama waktu baik dalam
kitab suci maupun oleh orang yang benar-benar menghargai sang waktu. Kita akan
tertindas lebih ngeri lagi akan tergilas oleh perubahan jika tak selalu update
pengetahuan ataupun apa saja sebagai bekal di masa depan, semua yang ada
disekitar kita akan berubah, satu-satunya yang tak berubah adalah perubahan itu
sendiri. Entah siapapun kita, berpangkat ataupun hanya rakyat jelata mempunyai
jatah waktu yang sama yaitu 24 jam sehari, tetapi yang harus di garisbawahi
bukan berapa banyak waktu yang kita punyai melainkan apa yang kita lakukan
dengan waktu yang ada, memanfaatkannya dengan selalu belajar,belajar dan
belajar ataupun hanya dengan bemalas-malasan sehingga waktu yang ada hanya
terbuang sia-sia tanpa ada manfaatnya. Perbedaan antara orang-orang yang sukses
dengan orang-orang yang gagal adalah terletak pada bagaimana ia menggunakan
waktu yang ada, orang sukses selalu menghargai waktu yang masih ada, mereka
akan berfikir jikalau tak menggunakan waktu yang ada dengan baik mereka akan
sangat merugi, karena mereka mengetahui pasti tabiat sang waktu.
Mungkin kita harus berbenah diri,
terutama megevaluasi waktu yang masih kita punyai, akankan waktu yang masih ada
ini akan terbuang sia-sia sehingga memperpanjang desifit waktu yang terbuang
sia-sia. Kita jauh berbeda dengan orang orang jepang atau orang eropa, mereka
sangat jeli memanfaatkan waktu yang ada, saat naik bis atau posisi dalam
berjalanpun mereka memanfaatkan waktu yang ada dengan membaca buku maupun hal
lain yang berguna, ini luar biasa. .kita?capek dech. .!dalam keadaan santaipun
di rumah kita hanya membuang waktu secara percuma dengan hanya menonton televise,
itupun menonton tanyangan yang sebenarnya kurang berguna bagi perkembangan dan
pengetahuan bagi kita, toh nyatanya kita masih bersikeras untuk mempertahankan
cara-cara seperti itu. Ini ironis, seiring perkembangan technologi yang semakin
canggih bahkan tak ada jarak sama sekali diantara kita melalui technologi yang
ada kita masih saja bermalas-malasan dengan hanya membuang waktu yang ada.
Bayangkan saja, kita sekarang
terhubung dengan internet dengan hanya biaya yang sangat murah, banyak hal
sebenarnya yang kita lakukan disini, mulai dari menulis artikel, membuat blog,
update ilmu yang semuanya sangat bermanfaat untuk mengisi kekosongan waktu
kita. Lantas, kebiasaanlah yang menjadi awal dari bagaimana kita mendesain
segala hal, jika kita prospek dan fokus untuk menghargai waktu maka akan kita
dapatkan manfaat yang bisa sangat berguna bagi perkembangan pribadi kita.
Penggunaan waktu yang ada sangat
menentukan keberhasilan kita, apa yang ingin kita capai sangat tergantung pada
seberapa efektifkah akan waktu yang masih ada, atas nama waktu seyogianyalah
kita dedikasikan waktu yang masih ada dengan berbuat yang positif yang dapat
memberikan manfaat bagi orang lain sehingga energi kita akan bertambah
dengaannya yang membuat kita lebih termotivasi lagi untuk melakukan
perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik lagi.
Banyak orang mengatakan bahwa “Time is Money”, tetapi lebih dari itu
waktu adalah segalanya, uang bisa kita cari kembali jika luput dari tangan kita
tetapi waktu tak mungkin kembali lagi, waktu itu kejam sekarang ya sekarang
besok sudah lain lagi.
So, waktu yang masih tersisa adalah
kesempatan bagi kita untuk berbuat lebih banyak dengan memberikan sesuatu yang
berguna, sejatinya dalam hidup itu adalah bisa mempersembahkan hal yang bermanfaat
bagi orang lain, waktu lebih dari sekedar uang, jika kita sangat jeli dan hati –
hati dalam menggunakan uang maka harus lebih berhati – hati lagi dalam
menggunakan waktu yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar