Explore

Rabu, 13 Juni 2012

Sang Waktu



Waktu itu kejam, tak mau menunggu kita, tak sedikitpun bisa memberi kesempatan setelah ia berlalu, hari ini adalah hari ini, besok sudah menjadi dunia baru yang menunggu untuk kita sambut dengan penuh semangat dan motivasi membara. Banyak sekali kita diingatkan atas nama waktu baik dalam kitab suci maupun oleh orang yang benar-benar menghargai sang waktu. Kita akan tertindas lebih ngeri lagi akan tergilas oleh perubahan jika tak selalu update pengetahuan ataupun apa saja sebagai bekal di masa depan, semua yang ada disekitar kita akan berubah, satu-satunya yang tak berubah adalah perubahan itu sendiri. Entah siapapun kita, berpangkat ataupun hanya rakyat jelata mempunyai jatah waktu yang sama yaitu 24 jam sehari, tetapi yang harus di garisbawahi bukan berapa banyak waktu yang kita punyai melainkan apa yang kita lakukan dengan waktu yang ada, memanfaatkannya dengan selalu belajar,belajar dan belajar ataupun hanya dengan bemalas-malasan sehingga waktu yang ada hanya terbuang sia-sia tanpa ada manfaatnya. Perbedaan antara orang-orang yang sukses dengan orang-orang yang gagal adalah terletak pada bagaimana ia menggunakan waktu yang ada, orang sukses selalu menghargai waktu yang masih ada, mereka akan berfikir jikalau tak menggunakan waktu yang ada dengan baik mereka akan sangat merugi, karena mereka mengetahui pasti tabiat sang waktu.
Mungkin kita harus berbenah diri, terutama megevaluasi waktu yang masih kita punyai, akankan waktu yang masih ada ini akan terbuang sia-sia sehingga memperpanjang desifit waktu yang terbuang sia-sia. Kita jauh berbeda dengan orang orang jepang atau orang eropa, mereka sangat jeli memanfaatkan waktu yang ada, saat naik bis atau posisi dalam berjalanpun mereka memanfaatkan waktu yang ada dengan membaca buku maupun hal lain yang berguna, ini luar biasa. .kita?capek dech. .!dalam keadaan santaipun di rumah kita hanya membuang waktu secara percuma dengan hanya menonton televise, itupun menonton tanyangan yang sebenarnya kurang berguna bagi perkembangan dan pengetahuan bagi kita, toh nyatanya kita masih bersikeras untuk mempertahankan cara-cara seperti itu. Ini ironis, seiring perkembangan technologi yang semakin canggih bahkan tak ada jarak sama sekali diantara kita melalui technologi yang ada kita masih saja bermalas-malasan dengan hanya membuang waktu yang ada.
Bayangkan saja, kita sekarang terhubung dengan internet dengan hanya biaya yang sangat murah, banyak hal sebenarnya yang kita lakukan disini, mulai dari menulis artikel, membuat blog, update ilmu yang semuanya sangat bermanfaat untuk mengisi kekosongan waktu kita. Lantas, kebiasaanlah yang menjadi awal dari bagaimana kita mendesain segala hal, jika kita prospek dan fokus untuk menghargai waktu maka akan kita dapatkan manfaat yang bisa sangat berguna bagi perkembangan pribadi kita.
Penggunaan waktu yang ada sangat menentukan keberhasilan kita, apa yang ingin kita capai sangat tergantung pada seberapa efektifkah akan waktu yang masih ada, atas nama waktu seyogianyalah kita dedikasikan waktu yang masih ada dengan berbuat yang positif yang dapat memberikan manfaat bagi orang lain sehingga energi kita akan bertambah dengaannya yang membuat kita lebih termotivasi lagi untuk melakukan perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik lagi.
Banyak orang mengatakan bahwa “Time is Money”, tetapi lebih dari itu waktu adalah segalanya, uang bisa kita cari kembali jika luput dari tangan kita tetapi waktu tak mungkin kembali lagi, waktu itu kejam sekarang ya sekarang besok sudah lain lagi.
So, waktu yang masih tersisa adalah kesempatan bagi kita untuk berbuat lebih banyak dengan memberikan sesuatu yang berguna, sejatinya dalam hidup itu adalah bisa mempersembahkan hal yang bermanfaat bagi orang lain, waktu lebih dari sekedar uang, jika kita sangat jeli dan hati – hati dalam menggunakan uang maka harus lebih berhati – hati lagi dalam menggunakan waktu yang ada.




                                                                                                           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar